MekanismeSosialisasi Politik. by 14.16.00. 1. Mekanisme sosialisasi politik mempunyai alur tersendiri. Para agen mentramisikan elemen-elemen dari sosialisasi politik sangat bervariasi, dan model tersebut dahulu mensugestikan tiga mekanisme, yaitu: Imitasi (peniruan) Instruksi. Motivasi.
Terdapat beberapa pengertian dari sosialisasi politik yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Brinkerhoff dan White, sosialiasi politik mengandung arti sebagai suatu proses pembelajaran status, nilai, dan peran yang dibutuhkan untuk partisipasi dalam institusi politik ataupun sosial. Dalam Damsar, Michael Rush dan Phillip Althoff menyebutkan bahwa sosialisasi politik merupakan prosedur memperkenalkan dan menjelaskan sistem politik kepada individu atau khalayak umum untuk menentukan 29 bagaimana reaksi dan tanggapan orang tersebut atas fenomena gejala politik yang ada. Sedangkan Gabriel A. Almond menjelaskan bahwa sosialisasi politik adalah sebuah sebuah proses yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai politik kepada seseorang, serta yang menunjukkan bagaimana seseorang terlibat dalam sistem politik yang Berdasarkan beberapa pengertian yang di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sosialisasi politik adalah proses memperkenalkan sistem dan kebijakan politik khalayak umum yang bertujuan membentuk sikap, pandangan, dan keikutsertaan pada kehidupan politik. Sosialisasi politik berpengaruh untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat terhadap politik. Dalam negara yang menganut demokrasi, partisipasi masyarakat menjadi kunci utama berjalannya proses demokrasi. Maka dari itu, sosialisasi yang bersifat politik menjadi sangat penting untuk dilakukan oleh pemerintah dan institusi politik sebuah negara demi menaikkan tingkat partisipasi dan menjaga keberlangsungan proses demokrasi yang sehat. Dengan adanya sosialisasi politik, masyarakat mempunyai sikap, pandangan dan orientasi masing-masing terhadap kondisi politik yang berlangsung di masyarakat. Proses sosialisasi politik dapat terjadi seumur hidup melalui pendidikan formal, informal, nonformal atau bahkan kejadian dan pengalaman pribadi masing- masing individu. Selain itu, lingkungan sosial, ekonomi, dan kebudayaan sangat berpengaruh terhadap proses 30 terjadinya sosialisasi politik dalam masyarakat. Metode sosialisasi politik dapat berupa pendidikan politik ataupun indoktrinasi politik. Pendidikan politik dapat berupa dialog atau diskusi dengan masyarakat mengenai nilai, norma, dan simbol- simbol politik. Sedangkan indoktrinasi politik dapat berupa pemaksaan yang dilakukan penguasa dalam memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik dan ideal oleh pihak yang berkuasa32. Di samping sosialisasi politik mempunyai fungsi dalam membentuk sikap dan orientasi politik yang bersifat individual dan kelompok, sosialisasi politik juga dapat berfungsi sebagai pemeliharaan kebudayaan suatu bangsa sebagai warisan kebudayaan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Selain itu, sosialisasi politik juga dapat mengubah suatu kebudayaan politik yang terjadi ketika sosialisasi tersebut menyebabkan penduduk mengalami kehidupan politik dan dijalankan pada saat terjadi perubahan besar seperti terbentuknya negara baru dan lain sebagainya. Dengan kata lain, memelihara, mengubah atau membentuk kebudayaan politik meruapakan fungsi-fungsi lain dari sosialisasi 32 Syahrial Syarbaini dkk, Sosiologi dan Politik Bogor Ghalia Indonesia, 2002, h. 71. 33 Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik Bogor Ghalia Indonesia, 2011, h. 200. 31 2. Agen Sosialisasi Politik Dalam proses sosialisasi politik, terdapat agen-agen yang dapat dijadikan perantara dalam proses tersebut, yaitu34 a. Keluarga, merupakan primary group dari agen sosialisasi politik. Keluarga menjadi tempat sosialisasi politik yang paling efektif dan efisien dan karena keluarga adalah lembaga sosial yang terdekat untuk seorang individu. Dari obrolan ringan mengenai politik yang terjadi dalam keluarga, tanpa disadari telah menjadi sarana transfer nilai- nilai dan pemahaman politik yang diserap oleh anak sehingga nantinya akan berdampak pada sikap dan orientasi politik anak tersebut. b. Sekolah, merupakan secondary group dalam proses sosialisasi politik. Sekolah menjadi agen sosialisasi politik yang tak kalah pentingnya keluarga. Hal ini ditunjukkan dari kebanyakan dari individu mengetahui dasar negara, lagu kebangsaan, simbol negara, sistem pemerintahan yang ada dari sekolah. Dari sinilah terjadi penyebarluasan informasi dan pengetahuan mengenai politik. Selain itu, dengan adanya pelajaran menganai kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah membuat siswa memperoleh pengetahuan awal mengenai dunia politik dari sudut pandang akademis. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada pembentukan sikap dan orientasi politik seorang individu. 34 Elly M Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Politik Jakarta Prenadamedia Group, 2013, h. 180-183. 32 c. Teman sebaya peer group, masuk ke dalam primary group dalam agen sosialisasi politik. Teman sebaya dan lingkungan tentu menjadi salah satu faktor yang menentukan tindakan dan sikap seseorang mengenai suatu hal tak terkecuali pada dunia politik. Banyak dari individu yang mempunyai pemikiran- pemikiran mengenai politik yang terpengaruh oleh lingkungan dan teman sebayanya dan biasanya didapatkan melalui proses- proses diskusi dan mengobrol bersama. d. Media massa, merupakan secondary group dalam proses sosialisasi politik. Media massa menjadi salah satu agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh yang luar biasa dalam membentuk sikap dan orientasi politik seseorang. Berbagai berita mengenai fakta dan opini yang menyangkut pemerintah maupun partai politik yang dikemas oleh media massa nyatanya mampu menyita perhatian seseorang sehingga tanpa disadari secara tidak langsung turut membentuk sikap, pandangan dan orientasi politiknya. Terlebih lagi kecepatan akses berita yang tanpa batas dewasa ini membuat seseorang menjadi lebih mudah mengakses setiap berita dimanapun dan kapanpun. e. Pemerintah, dalam sosialisasi politik pemerintah termasuk ke dalam kategori secondary group. Pemerintah biasanya melibatkan diri dalam proses sosialisasi politik melalui sistem pendidikan dan seminar- seminat yang bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai kebijakan- kebijakan yang akan diberlakukan. Beberapa mata pelajaran di sekolah formal 33 memuat beberapa materi yang bertujuan untuk memperkenalkan siswa mengenai sistem pemerintahan, bentuk negara, pemimpin negara, dan hal- hal yang bersifat kebangsaan dan lainnya. Secara tidak langsung pemerintah juga memainkan perannya untuk melakukan sosialisasi politik melalui tindakan dan kebijakan yang diberikan. Melalui tindakan pemerintah, orientasi dan pandangan seseorang mengenai politik bisa saja terpengaruh. f. Partai politik, seperti yang telah diketahui bahwa salah satu fungsi partai adalah sosialisasi politik. Partai yang telah merekrut anggota dan simpatisan secara langsung mampu mempengaruhi dan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mengenai politik yang dianggap ideal dari generasi ke generasi selanjutnya. Melalui kegiatan yang dilakukan partai, seseorang dapat mengetahui kegiatan politik di sebuah negara, praktik politiknya, memantau kebijakan- kebijakan yang sedang atau telah dibuat oleh pemerintah secara lebih dekat dan lain sebagainya. Dari sinilah partai politik menjadi salah satu agen sosialisasi politik dengan kategori 34 3. Mekanisme Sosialisasi Politik Adapun beberapa cara untuk mensosialisasikan kegiatan politik, yaitu35 a. Imitasi, atau yang lebih dikenal sebagai peniruan adalah proses penyebaran awal terhadap nilai, sikap, harapan, keyakinan dan pengetahuan aspek kegiatan termasuk kegiatan politik. Imitasi dalam sosialisasi politik biasa dilakukan oleh partai- partai politik dalam kegiatan kampanye jelang pemilu. Hal tersebut pernah bisa dilihat ketika iklan elektronik Partai Keadilan Sejahtera PKS ditiru oleh tim pemenangan SBY dan Boediono pada pemilihan presiden 2009 dari segi permainan makna warna iklan tersebut. b. Instruksi, atau perintah merupakan penyampaian keputusan atau kebijakan yang bernada perintah dari orang, pihak, atau lembaga yang mempunyai wewenang dan kekuasaan ordinat kepada orang, pihak, atau lembaga yang dipengaruhi dan patuh dengan yang memiliki kekuasaan subordinat. Instruksi politik biasanya terjadi dalam institusi yang berkaitan dengan politik. c. Desiminasi, merupakan kegiatan penyebarluasan informasi bernuansa politik kepada masyarakat luas yang bertujuan agar masyarakat mengetahui pesan- pesan politik yang disampaikan. Desiminasi politik bisanya dilakukan oleh anggota legislatif dan aparatur negara dalam mensosialisasikan kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh pemerintah. 35 Desiminasi politik biasanya dilakukan dengan cara penyebaran pamphlet, pembuatan baliho, mengadakan seminar atau pelatihan, dan melalui media eletronik atau cetak seperti iklan di televisi, radio, ataupun surat kabar. d. Motivasi, adalah mekanisme sosialisasi politik tentang nilai, pengetahuan, kepercayaan, dan harapan politik tertentu yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku seseorang. Pihak yang dapat memberikan motivasi politik,biasanya adalah mereka yang mempunyai kekuasaan dan kepercayaan tinggi daripada orang yang dimotivasi seperti pemimpin, motivator, konsultan, kedua orang tua dan lain sebagainya. e. Penataran, merupakan salah satu sosialisasai politk ini dilaksanakan pada masa orde baru yang dikenal dengan penataran P4 Pedoman penghayatan dan pengamatan Pancasila. Penataran P4 dilakukan untuk menanankan nilai, sikap, pengetahuan dan perilaku yang sesuai dengan makna Pancasila kepada seluruh masyarakat. Pada masa-masa jelang pemilu, KPU sebagai institusi politik penyelenggara pemilu wajib mengadakan sosialisasi mengenai agenda- agenda dan taknis pelaksanaan pemilu kepada masyarakat luas. Tak hanya itu, KPU juga berkewajiban dalam memenuhi dan menjamin setiap warga negara untuk dapat menyalurkan hak pilihnya tak terkecuali bagi para penyandang disabiltas fisik dan mental. Sosialisasi hal pemilu yang diberikan kepada penyandang disabilitas khususnya disabilitas mental, tentu berbeda dengan 36 sosialisasi kepada warga negara lainnya. Oleh karena itu, dengan menggunakan konsep sosialisasi politik dan mekanismenya, penulis ingin menelaah lebih jauh mengenai sosialisasi seperti apa yang dilakukan KPU khususnya KPU Provinsi DKI Jakarta dalam memenuhi salah satu hak politik yang dimiliki oleh penyandang disabilitas mental yaitu hak pilih pada Pemilu 2019. C. Penyandang Disabilitas Mental
2 Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu. a. Meniru tingkah laku individu yang diidolakan b. Perintah dari bawahan kepada atasan c. Perintah dari atasan kepada bawahan d. Dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya
Ramlan Surbakti mengemukakan bahwa dari segi penyampaian pesannya sosialisasi politik dibagi dua, yaitu 1. Pendidikan politik, merupakan suatu proses dialogik diantara pemberi dan penerima pesan, melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti sekolah pemerintah dan partai politik. 2. Indoktrinasi politik, proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa, sebagai ideal dan baik. Melalui berbagai forum pengarahan yang penuh paksaan psikologis dan latihan yang penuh disiplin. Surbakti, 1992117-118. Berdasarkan pendapat di atas salah satu dari agen sosialisasi politik terdapat kelompok-kelompok kepentingan yang mempunyai tujuan untuk memobilisasi massa dengan cara memberikan pendidikan tentang politik mengenai nilai-nilai dan norma-norma politik. Harapan dari kelompok kepentingan adalah timbal balik dari masyarakat hasil yang telah mendapatkan pendidikan politik untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pergerakan politik dan tujuan utama dari kelompok kepentingan yaitu memperoleh kekuasaan secara legitimasi dari masyarakat. Miriam Budiardjo juga menyampaikan pelaksanaan dan fungsi sosialisasi politik, sebagai berikut “Pelaksanaan proses sosialisasinya dilakukan dengan berbagai cara yaitu media massa, ceramah-ceramah, penerangan pendidikan, kursus kader, penataran dan sebagainya. Sisi lain fungsi sosialisasi politik adalah upaya menciptakan citra image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum”. Budiardjo, 2008407. Berdasarkan pendapat di atas maka proses dan fungsi sosialisasi penting jika dikaitkan dengan tujuan partai untuk menguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam pemilu karena itu partai harus memperoleh dukungan sebanyak mungkin dan partai berkepentingan agar para pendukungnya mempunyai solidaritas yang kuat dengan partainya yaitu dengan mendidik masyarakat melalui pendidikan politik yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga negara dan menempatkan kepentingan bersama atas kepentingan nasional. Pendidikan politik yang diberikan secara continue sebagai wujud arahan-arahan pengetahuan baru masyarakat tentang politik dan pelaksanaannya baik dari pengalaman-pengalaman politik, sejarah politik dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi Politik Michael Rush dan Phillip Althoff berpendapat bahwa setiap keberhasilan suatu proses sosialisasi politik ditentukan oleh faktor lingkungan kultural, politik dan sosial dan keterkaitan unsur-unsur yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut “Proses keberhasilan sosialisasi politik ditentukan oleh 1. Agen sosialisasi politik, yang terdiri dari keluarga, pendidikan, media massa, kelompok sebaya, kelompok kerja, kelompok agama. Selain itu keberadaan kelompok kepentingan dan organisasi kemasyarakatan memberi pengaruh sebagai agen sosialisasi politik terhadap partisipasi masyarakat. 2. Materi sosialisasi politik, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap politik yang hidup di masyarakat. 3. Mekanisme sosialisasi politik, di bagi menjadi tiga yaitu imitasi, instruksi dan motivasi. 4. Pola sosialisasi politik proses yang terus berkesinambungan, untuk mengetahui proses sosialisasi, yang terdiri dari badan atau instansi yang melakukan proses sosialisasi, hubungan antara badan atau instansi tersebut dalam melakukan proses sosialisasi”. Rush & Althoff, 201335-40. Berdasarkan pendapat di atas maka proses keberhasilan sosialisasi politik yaitu pertama, agen sosialisasi politik merupakan pihak yang melaksanakan sosialisasi politik. Agen sosialisasi merupakan pemeran utama dalam keberhasilan proses sosialisasi politik untuk menyebarkan atau menanamkan nilai-nilai dan norma norma yang terdapat dalam materi sosialisasi politik. Keberhasilan tersebut ditentukan oleh mekanisme yang terencana dan digambarkan dalam pola proses sosialisasi yang baik apabila proses-proses tersebut dapat tersusun, maka penyebaran informasi mengenai materi sosialisasi politik dapat dengan tepat disampaikan ke sasaran sosialisasi. Agen sosialisasi politik adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi politik tersebut antara lain a. Keluarga adalah agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Sunarto, 200424. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik, paman, bibi dan saudara lainnya merupakan agen pertama dalam sosialiasi politik. Pernyataan tersebut diperinci oleh Soerjono Soekanto adalah sebagai berikut “Melalui lingkungan itulah seseorang mengalami proses sosialisasi awal. Orang tua, saudara, maupun kerabat terdekat lazimnya mencurahkan perhatiannya untuk mendidik supaya memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik, melalui penanaman disiplin dan kebebasan serta penyerasiannya”. Soekanto, 2012386. Berdasarkan hal tersebut, maka keluarga memiliki peran utama dalam hal perhatian untuk menerapkan pendidikan moral dalam hidup dalam masyarakat sebagai unit terkecil. b. Kelompok pendidikan adalah agen sosialisasi yang berada pada sistem pendidikan formal. Mempersiapkan untuk menguasaan peran-peran baru dikemudian hari, dikala seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya. Sunarto, 200425. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa pendidikan formal akan membentuk pengetahuan dan pengalaman baru seseorang. Pernyataan tersebut diperinci oleh Soerjono Soekanto, sebagai berikut “Pada taraf pendidikan formal tersebut, guru mempunyai peranan yang cenderung mutlak di dalam bentuk dan mengubah pola perilaku anak didik. Dengan demikian, hasil kegiatan guru tersebut akan tampak nyata pada kadar motivasi dan keberhasilan studi pada taraf itu, yang mempunyai berpengaruh yang sangat besar pada tahap-tahap pendidikan selanjutnya”. Soekanto, 2012391. Berdasarkan hal tersebut, pendidikan formal akan mengubah perilaku seseorang dengan bentuk motivasi dan keberhasilan dalam pendidikan lainnya. c. Media massa adalah sebagai agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Sunarto secara rinci menjelaskan tentang agen media massa sebagai berikut KEMUNGKINAN MEMPEROLEH DARI MEDIA PERHATIAN PENGGUNAAN MEDIA Susanto, 1992163 INFORMASI PARTISIPASI POLITISASI KELUARGA “Agen media massa ini merupakan bentuk peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerapan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting”. Sunarto, 200426. Pemahaman tentang agen sosialisasi media massa oleh Light, Keller and Calhoun dalam Sunarto diperinci kembali sebagai berikut, “Media massa yang terdiri atas media cetak surat kabar, majalah maupun elektronik radio, televisi, film, internet merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang”. Sunarto, 200426. Berdasarkan hal tersebut, maka media massa seperti koran, majalah, siaran televisi, internet dan lain sebagainya merupakan bentuk informasi yang kuat dalam masyarakat mengingat tampilan tiga dimensi dalam media massa dapat memberikan kesan adanya kualitas yang dapat meyakinkan masyarakat dalam hal sosialisasi. Gambar Peranan Media Dalam Proses Sosialisasi Politik Berdasarkan bagan di atas pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi politik berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain, contohnya apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan dapat bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi yang lain misalnya partai politik dan organisasi masyarakat tetapi yang menerima pesan dapat dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya, media massa, kelompok kerja bahkan kelompok agama. d. Kelompok sebaya adalah seseorang belajar berinteraksi dengan orang yang sebaya dan sederajat. Sunarto, 200425. Pada tahap ini seseorang memasuki tahap mempelajari aturan yang mengatur peran seseorang yang kedudukannya sederajat dalam kelompok ini seseorang mulai belajar nilai-nilai keadilan. e. Kelompok kerja adalah kelompok yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok kerja dapat dikategorikan sebagai kelompok okupasional. Soerjono Soekanto secara rinci menjelaskan tentang kelompok okupasional sebagai berikut “Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang -orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok-kelompok semacam ini kemudian sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama yang menjadi anggotanya”. Soekanto, 2012 126-127. Berdasarkan hal tersebut, maka kelompok kerja merupakan kumpulan orang-orang yang melakukan pekerjaaan yang sama, dimana seseorang-orang dengan mudah untuk diarahkan kepada suatu keadaan yang diharapkan. f. Kelompok agama adalah kelompok yang tumbuh berdasarkan rasa solidaritas pada sanak saudara, kerabat, agama, wilayah kelompok etnis dan pekerjaan. g. Kelompok kepentingan adalah agen sosialisasi dalam kelompok asosiasional seperti Asosiasi Ilmu Politik Indonesia AIPI, kelompok nonasosiasional seperti paguyuban pasundan dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM seperti organisasi masyarakat. Kedua, materi sosialisasi politik merupakan isi yang akan disampaikan kepada sasaran sosialisasi. Pada dasarnya, materi sosialisasi harus mengandung pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap politik yang hidup di masyarakat adalah sebagai berikut 1. Pengetahuan adalah bila seseorang memiliki pengertian understanding atau sikap attitude tertentu, yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman sendiri. Syafiie, 20052. Pengetahuan merupakan bagian dari suatu ilmu dan ilmu dapat dimiliki dari pendidikan yang didapat baik formal maupun informal dan pengalaman yang pernah terjadi. 2. Nilai-nilai politik adalah nilai-nilai yang mempedominani manusia untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran memberi pengalaman kepada manusia tentang kehidupan manusia. Soemarno, 200455. Nilai-nilai yang bermanfaat mendorong masyarakat untuk berupaya mempertahankan dan sekaligus untuk melestarikannya. Nilai-nilai itu adalah sebagai berikut 1. Tradisi; terutama agama, tetapi juga termasuk ikatan-ikatan kekeluargaan dan tradisi pada umumnya. 2. Prestasi; ketekunan, pencapaian atau perolehan, ganjaran-ganjaran material, mobilitas sosial. 3. Pribadi; kejujuran, ketulusan, keadilan, dan kemurahan hati 4. Penyesuaian diri; bergaul dengan baik, menjauhkan diri dari kericuhan, menjaga keamanan dan kententraman. 5. Intelektual; belajar dan pengetahuan sebagai tujuan. 6. Politik; sikap-sikap dan kepercayaan berkaitan dengan pemerintahan. Syarbaini, 200471. Nilai-nilai politik berprinsip pada etika yang dipegang dengan kuat oleh partai politik sehingga mengikatnya dan sangat berpengaruh pada prilakunya misalnya prestasi, pribadi dan intelektual, sedangkan norma yaitu aturan-aturan baku tentang perilaku politik yang harus dipatuhi oleh setiap partai politik misalnya tradisi, penyesuaian diri, serta sikap-sikap dan kepercayaan lainnya sehingga siap untuk menerima penilaian baik dan buruk dalam partai politik tersebut. 3. Sikap-sikap politik adalah seperti suatu transparansi dari das wollenyaitu lebih dari satu keinginan yang ingin berbagi kebahagiaan terhadap generasi seterusnya. Soemarno, 200455. Michael Rush dan Phipil Althoff secara rinci menjelaskan tentang sikap-sikap politik sebagai berikut “Sikap-sikap politik adalah berkaitan dengan nilai-nilai dalam kepercayaan-kepercayaan individu dapat memainkan peranan yang penting dalam penentuan reaksi terhadap rangsangan khusus dan terhadap pembentukan sikap-sikap ataupun pendapat-pendapat khusus akan tetapi sikap-sikap dapat mendahului nilai-nilai khususnya yang berlangsung pada dasar imitatif dengan jalan menirukan”. Rush & Althoff, 201336-37. Berdasarkan hal tersebut, maka sikap-sikap politik merupakan nilai dan kepercayaan politik misalnya pada partai politik dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Sikap politik akan memunculkan pengalaman sebagai gambaran masyarakat untuk menilai baik atau buruk yang akan mempengaruhi terhadap informasi yang didapatkan. Ketiga, mekanisme sosialisasi politik adalah cara mentransmisikan elemen-elemen dari sosialisasi melalui beberapa cara 1. Imitasi, merupakan peniruan terhadap tingkah laku individu-individu,dan merupakan hal yang penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak. 2. Intruksi, merupakan peristiwa penjelasan diri, akan tetapi para ahli mengatakan hal tersebut tidak terlalu diperlukan karena terbatas pada proses belajar formal. 3. Motivasi, lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman. Motivasi adalah merupakan bentuk tingkah laku yang tepat yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal, individu yang bersangkutan secara langsung belajar dari pengalaman mengenai tindakan-tindakan sama cocok dengan sikap-sikap dan pendapat-pendapat sendiri. Berdasarkan pendapat di atas mekanisme sosialisasi politik berupa cara imitasi lebih cocok diterapkan dalam sosialisasi untuk masa kanak-kanak atau pada masa awal. Intruksi lebih banyak dilakukan pada proses belajar formal. Imitasi dan intruksi merupakan tipe-tipe khusus dari pengalaman akan tetapi motivasi lebih banyak diidentifikasikan dengan pengalaman. Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung lama dan rumit yang dihasilkan dari usaha saling mempengaruhi diantara kepribadian individu dengan pengalaman-pengalaman yang relevan untuk mempermudah hasil proses sosialisasi politik dibentuklah pola sosialisasi yang diilustrasikan dalam sebuah gambar. Pembuatan pola tersebut dilakukan setelah proses sosialisasi berjalan yang akan berkaitan dengan unsur-unsur sebelumnya. Keempat, pola sosialisasi politik adalah proses yang terus berkesinambungan untuk mengetahui proses sosialisasi, yang terdiri dari organisasi dan hubungan organisasi tersebut dalam melakukan proses sosialisasi misalnya pemerintah dan partai politik kepada yang diberikan sosialisasi misalnya aparatur pemerintah, anggota partai dan masyarakat. Menurut Jaeger dalam Sunarto, pola sosialisasi politik terdiri atas sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris adalah sebagai berikut 1. Sosialisasi repsresif adalah menekankan pada pengunaan hukuman terhadap kesalahan. Sosialisasi represif pun mempunyai ciri lain seperti penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan pada kepatuhan masyarakat pada agen sosialisasi, penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan titik berat sosialisasi pada agen sosialisasi dan pada keinginan agen sosialisasi, dan peran masyarakat sebagaisignificant other. 2. Sosialisasi partisipatoris adalah pola yang di dalamnya diberi imbalan manakala berperilaku baik, penekanan diletakan pada interaksi, komunikasi bersifat lisan, masyarakat menjadi pusat sosialisasi, keperluan masyarakat dianggap penting dan masyarakat menjadigeneralized other. Sunarto, 200431. Berdasarkan pendapat di atas pola sosialisasi ada yang bersifat memaksa dan ada pula yang bersifat mengarahkan. Pola sosialisasi yang bersifat memaksa bersifat indoktrinasi artinya komunikasi satu arah dan menekankan pada tujuan tertentu secara mengikat dan tunduk terhadap perintah untuk mengikuti keinginannya. Pola sosialisasi yang bersifat komunikatif dan partisipatif mengarah kepada memberikan pengajaran dan contoh perilaku yang baik, komunikatif dan tidak berpihak pada keinginan tertentu secara memaksa. Partai Politik Partai politik sebagai lembaga politik bukan sesuatu yang dengan sendirinya ada. Partai politik mempunyai sejarah yang cukup panjang, sehingga partai politik dewasa ini sudah sangat dipahami oleh masyarakat. Partai politik merupakan organisasi baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan dengan organisasi negara dan baru ada di negara modern. Partai politik pada dasarnya terbentuk adalah sebagai sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Meluasnya rakyat bahwa merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat disatu pihak dan pemerintah dipihak lain. Partai politik dalam praktisnya hanya mengutamakan kemenangan dalam pemilihan umum. Partai politik mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan dan simpatisan. Definisi Partai Politik Partai politik merupakan kegiatan politik yang berkembang untuk mengatur pendukung dari berbagai golongan masyarakat dan kelompok-kelompok untuk mengembangkan organisasi yang berkembang menjadi penghubung antara rakyat dan para penguasa atau pemerintah, maka dari sini peneliti akan menguraikan definisi partai politik yang menurut Miriam Budiardjo sebagai berikut “Partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota -anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya”. Budiardjo, 2008402-403. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan sarana atau wadah yang dapat menyatukan warga negara yang mempunyai pikiran berupa paham dan ideologi yang sama sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan sehingga dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan. Pendapat di atas pun mengarah kepada beberapa konsep pokok politik yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijaksanaan umum, pembagian dan alokasi nilai-nilai di dalam masyarakat. Sigmund Neumann mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “A political party is the articulate organization of society’s active political agents; those who are concerned with the control of government polity power, and who complete for popular support with other groups holding divergent views”. Neumann,1963352. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan organisasi atau wadah dari bentuk kegiatan aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda. Carl J. Friedrich mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “A political, party is a group of human beings, stably organized with the objective of securing or maintaining for its leadhers the control of a government, with the further objective of giving to members of the party, through such control ideal and material benefits and advantages”. Friedrich, 1967419. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan sekelompok manusia atau kumpulan manusia atau masyarakat yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat materiil dan ideal. Partai politik juga merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi. Pendapat lain mengenai partai politik dikemukakan oleh Giovanni Sartori, “A party is any political group that present at eections, and is capable of placing through elections candidates for public office”. Sartori, 197663. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui pemilihan umum itu mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik. Jabatan-jabatan publik tersebut adalah Jabatan-jabatan eksekutif dan legislatif baik di tingkat pusat maupun daerah tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Nurul Aini dan Ng. Philipus mengemukakan bahwa, “Partai politik merupakan lembaga untuk mengemukakan kepentingan secara sosial maupun ekonomi dan moril maupun materiil”. Aini, 2004121. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan sarana atau cara mengemukakan keinginan rakyat melalui organisasi politik di mana hal tersebut mengandung penegrtian adanya demokrasi. Partai politik hanya dapat ada sesungguhnya jika ada sekurang-kurangnya satu kelompok lain yang menyainginya. J. H. Aldrich mengemukakan pendapatnya tentang partai politik, sebagai berikut “The major political party is the creature of the politicians, the ambitious office seeker and officeholder. They have created and maindtained, used or abused, reformed or ignored the political party when doing so ... the political party is thus an endogenous’ institution-an institution shaped by these political actor”. Aldrich, 19954. Berdasarkan pendapat di atas maka partai politik merupakan organisasi yang didirikan oleh politisi untuk mencapai tujuan politik, namun ketika telah dibentuk sesungguhnya partai politik perlu menjadi dirinya sendiri. Organisasi partai politik memiliki visi, misi, tujuan jangka panjang dan strategi. Partai politik dilengkapi pula dengan segenap peraturan dan ketentuan yang dapat menjamin tumbuhnya perilaku-perilaku politik tertentu pada diri para politis yang tergabung di dalamnya. Partai politik juga sekaligus menjamin dinamika kepentingan para politikus yang menjadi anggotanya. Firmanzah, “Partai politik merupakan organisasi yang didirikan untuk Firmanzah, 201158. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan sarana masyarakat atau lebih tepatnya para pemimpin yang mewakili berbagai golongan dalam masyarakat untuk menduduki kewenangan kekuasaan sebagai otoritas dan legitimasi dari masyarakat yang tersusun dari beragam kelompok dan kepentingan untuk menentukan kebijakan publik.
15 Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu . a. meniru tingkah laku yang diidolakan b. perintah dari atasan kepada bawahan c. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya d. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai e. melakukan apa saja yang diinginkan Jawaban: a 16
Apakah kamu lagi mencari jawaban dari pertanyaan Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu Berikut pilihan jawabannya meniru tingkah laku yang diidolakan perintah dari atasan kepada bawahan dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai Kunci Jawabannya adalah A. meniru tingkah laku yang diidolakan. Dilansir dari Ensiklopedia, Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitusalah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu meniru tingkah laku yang diidolakan. Penjelasan Kenapa jawabanya A. meniru tingkah laku yang diidolakan? Hal tersebut sudah tertulis secara jelas pada buku pelajaran, dan juga bisa kamu temukan di internet Kenapa jawabanya bukan B. perintah dari atasan kepada bawahan? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain. Kenapa nggak C. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya? Kalau kamu mau mendaptkan nilai nol bisa milih jawabannya ini, hehehe. Terus jawaban yang D. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai kenapa salah? Karena menurut saya pribadi jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Kesimpulan Jadi disini sudah bisa kamu simpulkan ya, jawaban yang benar adalah A. meniru tingkah laku yang diidolakan. Dijawab Oleh Kunjaw
MekanismeSosialisasi Politik. yaitu: Imitasi, yaitu proses sosialisasi melalui peniruan terhadap perilaku yang ditampilkan individu-individu lain, dan merupakan hal yang amat penting dalam sosialisasi pada masa kanak-kanak. Di lingkungan Partai politik, salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai
√ 17 Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Sosialisasi Politik. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Sosialisasi Politik? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. √ 17 Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli Terlengkap 1. Alfian Sosialisasi politik ialah suatu proses dimana anggota-anggota masyarakat mengenal, memahami, menghayati nilai-nilai politik tertentu yang oleh karena itu mempengaruhi sikap dan tingkah laku politik sehari-hari. 2. Romlan Surbakti Sosialisasi politik yaitu salah satu proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat melalui proses sosialisasi politik inilah para masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. 3. Rush dan Althoff Sosialisasi politik merupakan sebuah proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali sistem politik, yang kemudian menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik. 4. Gabriel Almond Sosialisasi politik adalah suatu tingkah laku dan sikap politik yang dibentuk guna mendapatkan hasil yang maksimal di dalam pemerintahan. Dalam perkembanganya setiap negara tidak mungkin menganut satu sistem politik, lantaran ada perubahan sosial yang selalu memberikan dorongan untuk ikut menyetarakan antara negara dan perubahan. 5. Kenneth P. Langton Sosialisasi politik langkah staregis seseorang dalam merumusakan dan melestarikan kebudayaan politik yang lebih baik. Budaya politik ini dilakukan dengan lebih luas, yakni antar negara-negara dan dunia. 6. Ramlan Surbakti Sosialisasi politik yakni sebuah mekanisasi orientasi dan sikap politik yang dilakukan oleh seluruh anggota masyarakat, terhadap wawasan dan pengetahuan mengenai kekuasaan. Wawasan ini penting sebagai cerminan bahwa setiap manusia tidak bisa hidup secara sendiri dan mandiri. 7. Richard E. Dawson Sosialisasi politik ialah bentuk pewarisan terhadap pengetahuan, nilai, norma, dan paradigma politik yang diperkenalkan melalui sistem pendidikan. Dalam arti ini sosialisasi politik dipandang sebagai bagian daripada pendidikan. 8. David Easton dan Jack Dennis Sosialisasi politik merupakan suatu metode peningkatan individu untuk memperoleh adaptasi politik dan bentuk perilakunya. 9. Kweit Sosialisasi politik ialah salah satu metode melewati mana seseorang menuntut ilmu tentang politik. 10. David F. Aberlee Sosialisasi politik ialah suatu pola yang menunjukkan aksi sosial atau segala aspek tingkah laku dimana pola ini ditanamkan kepada individu baik untuk keterampilan, ilmu pengetahuan, dan sikap yang perlu ditampilkan secara berkelanjutan dalam kehidupan manusia sejauh peranan yang baru dan penting untuk dipelajari. 11. Hyman Sosialisasi politik yakni sebuah proses belajar yang berlangsung secara terus-menerus serta melibatkan emosional dan indoktrinasi politik yang manifes. Proses belajar ini didasari oleh partisipasi dan pengalaman individu yang menjalani proses belajar tersebut. 12. Efriza Sosialisai politik merupakan salah satu bagian dari suatu proses sosial. Sosialisasi sendiri yaitu adalah suatu kegiatan pengajaran dan pendidikan yang dilakukan individu atau suatu kelompok kepada individu maupun kelompok lainnya yang berlangsung secara alamiah. 13. M. Natsir Sosialisai politik yakni sesuatu yang kurang lebih ditekankan pada aspek pembinaan warga negara ke arah kehidupan dan cara berpikir yang sesuai dengan pola yang sudah ditentukan oleh partai. 14. Miriam Budiarjo Sosialisasi politik yaitu salah satu sarana bagi partai politik untuk mengenalkan nilai dan norma yang dianut oleh partai politik tersebut secara berkesinambungan, agar nilai dan norma tersebut terus dikenal dan dianut oleh seluruh generasi. 15. S. N. Eisentadt Sosialisasi politik ialah suatu komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia. Komunikasi ini terjadi oleh manusia satu terhadap manusia yang lainnya yang berlangsung secara bertahap dan membentuk hubungan antara relasi umum. 16. Irvin L. Child Sosialisasi politik adalah salah satu himpunan proses yang ditempuh oleh suatu individu yang dilahirkan dari berbagai potensi tingkah laku. 17. Danis Kavanagh Sosialisasi politik yakni salah satu proses dimana seseorang belajar untuk menumbuhkan pandangan politiknya. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ 17 Pengertian Sosialisasi Politik Menurut Para Ahli Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel [irp] [irp] [irp] [irp]
Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu . a. meniru tingkah laku yang diidolakan. b. perintah dari atasan kepada bawahan. c. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya. d. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai. e. melakukan apa saja yang diinginkan.
– Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Sosialisasi Politik. Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Sosialisasi Politik? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian Sosialisasi PolitikFungsi Sosialisasi PolitikJenis – Jenis Sosialisasi PolitikSarana Sosialisasi PolitikMateri Sosialisasi PolitikFaktor Keberhasilan Sosialisasi PolitikSebarkan iniPosting terkait Pengertian Sosialisasi Politik Sosialisasi politik merupakan suatu komponen utama dari sebuah sistem politik karena dengan terdapatnya sosialisasi politik maka seorang individu bisa mempelajari politik baik secara disadari ataupun tidak disadari oleh masing-masing individu tersebut. Sejarah terbentuknya sosialisasi politik ini sendiri lahir dari dua tokoh ternama, yaitu Michael Rush dan Phillip Althoff dengan teori dibukukan dengan judul “Pengantar Sosiologi Politik”. Intisari dari pengantar tersebut menganalisis lebih tajam prilaku politik dalam memperoleh kekuasaan. Fungsi Sosialisasi Politik Membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politk sebuah bangsa. Memelihara kebudayaan politik suatu bangsa Mengubah kebudayaan politik suatu bangsa Jenis – Jenis Sosialisasi Politik Pendidikan Politik merupakan suatu proses dialogik diantara pemberi dan penerima pesan, melalui proses ini para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik, seperti sekolah pemerintah dan partai politik. Indoktrinasi Politik yaitu salah satu proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak yang berkuasa, sebagai ideal dan baik. Melalui berbagai forum pengarahan yang penuh paksaan psikologis dan latihan yang penuh disiplin. Sarana Sosialisasi Politik 1. Keluarga Keluarga menjadi agen tetap dalam contoh sosialisasi primer khususnya di bidang politik, dengan keluarga memperkenalkan cara mencapai kekuasaan bisa dilakukan. Keluara bagian inti proses pengenalan setiap individu pertama kali mendapatkannya. 2. Sekolah Tahap sosialisasi selanjutnya, ialah pada sekolah yang menjadi lembaga pendidikan. Di sekolah siswa diajarkan untuk memiliki wawasan politik, baik dalam bentuk mata pelajaran ataupun di dalam bentuk aplikasinya. Contohnya saja dalam pemiliha ketua Osis, MPK, dan lain sebagainya. 3. Peer groups Serana sosialisasi politik selanjutnya di dapatkan di group-group dalam diksuis ilmiah. Peran sera penanaman politik di dalam hal ini cukup signifikan, lantaran setiap masyarakat akan melakukannya. Bahkan banyak organisasi-organisasi kampus secara tidak langsung menerapkan kajian mengenai perpolitikan. Seperti HMI, PMII< ataupun KAMMI yang setiap saat melakukan kajian dan pengenalan terhadap politik. 4. Media Massa Saran pengungkapan selanjutnya dilakukan dalam media masa, dalam bentuk artikel ataupun essay ilmiah mengenai wawasan mengenai politik. Kajian dalam media masa ini tidak hanya meliputi online akan tetapi ofline yang mengulas lebih dalam untuk urusan perpolitikan. 5. Pemerintah Saran sentral dan yang paling penting dalam sosialisasi politik adalah pemerintah, melalui sistem kekuasaan yang mengatur masyarakat secara langsung pemerintah wajib memberikan teladan yang baik terhadap perpolitikan yang di anut negaranya. 6. Partai Politik Familiranya, untuk urusan mencapai kekuasaan dilakukan dalam partai politik yang memiliki fungsi dalam melestarikan budaya politik di negaranya. Dalam kajian partai politik setiap orang yang ingin mencapai kekuasaan, khsususnya sistem pemerintahan demokratis seperti Indonesia haruslah melalui partai politik. Materi Sosialisasi Politik 1. Informasi Politik Informasi politik ialah sebuah isi sosialisasi yang memberikan penerangan tentang terjadinya suatu peristiwa politik yang pernah terjadi. 2. Pemberian Keyakinan dan Kepercayaan Politik Agen sosialisasi akan begitu kerasnya memaksakan kehendak, cita-cita, firasat atau ideologi politiknya. Biasanya berlangsung dalam suatu indoktrinasi dan hanya satu arah saja. 3. Pengetahuan Politik Pengetahuan politik sangat terkait dengan pemahaman akademis terhadap fenomena politik, artinya fenomena politik diberikan secara terstruktur dalam bentuk kurikulum pendidikan. 4. Provokasi atau Propaganda Politik Provokasi, agitasi dan propaganda sebenarnya adalah tindakan penyalahgunaan etika berpolitik. Isi sosialisasi politik seperti ini memiliki kecenderungan untuk memutar-balik fakta yang sesungguhnya demi kepentingan provokator atau agitator. Faktor Keberhasilan Sosialisasi Politik 1. Agen Sosialisasi Politik Yang terdiri dari keluarga, pendidikan, media massa, kelompok sebaya, kelompok kerja, kelompok agama. Selain itu keberadaan kelompok kepentingan dan organisasi kemasyarakatan memberi pengaruh sebagai agen sosialisasi politik terhadap partisipasi masyarakat. Materi sosialisasi politik yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap politik yang hidup di masyarakat. 2. Mekanisme Sosialisasi Politik Dibagi menjadi tiga yaitu imitasi, instruksi, motivasi. Pola sosialisasi politik proses yng terus berkesinambungan untuk mengetahui proses sosialisasi, yang terdiri dari badan atau instansi yang melakukan proses sosialisasi hubungan antara badan atau instansi tersebut dalam melakukan proses sosialisasi. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Sosialisasi Politik Pengertian, Fungsi, Sarana, Jenis & Faktor Keberhasilannya Lengkap . Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya √ Partai Politik Pengertian, Sejarah, Fungsi, Tujuan, Ciri & Jenisnya Lengkap √ Politik Etis Pengertian, Isi, Tujuan, Manfaat, Latar Belakang & Dampaknya Lengkap √ Politik Pengertian, Konsep, Tujuan, Macam & Perilakunya Lengkap √ Budaya Politik Pengertian, Macam, Ciri, Tipe, Klasifikasi & Contohnya Lengkap √ Lembaga Politik Pengertian, Ciri, Fungsi, Macam & Contohnya Lengkap
Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu - 8621061 andi603 andi603 29.11.2016 Sekolah Menengah Atas terjawab Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu 1 Lihat jawaban Iklan Iklan ANDIKA1511 ANDIKA1511 Tahap dimana seorang anak menirukan peran orang dewasa sperti anak main masak masakan Sok tau bgt ajg
Pengertian Sosialisasi Politik – Apa yang dimaksud dengan sosialisasi politik? Jelaskan pengertian sosialisasi politik? Apa tujuan dari sosialisasi politik? Sebutkan jenis sosialisasi politik! Siapa saja agen sosialisasi politik? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian sosialisasi politik menurut para ahli, sifat, fungsi, jenis dan agen sosialisasi secara lengkap. Baca Juga Komunikasi Politik Sosialisasi politik merupakan bagian penting dari suatu sistem poltik sebab dengan adanya sosialisasi politik maka individu dapat mempelajari baik yang disadari maupun tidak didasari oleh setiap individu tersebut. Sosialisasi politik adalah proses dimana individu belajar mengenai politik dan mengembangkan orientasi politik. Kenneth P. Langton 1969 Sosialisasi politik adalah suatu cara masyarakat meneruskan kebudayaan politik yang telah mengakar dan mendarah daging di negaranya. Ramlan Surbakti 1992 Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Richard E. Dawson 1992 Sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan, nilai dan pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana sosialisasi lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. Gabriel Almond 2000 Sosialisasi politik adalah proses tempat sikap dan pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk. Sosialisasi politik juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik pada generasi berikutnya. Michael Rush dan Philip Althoff Sosialisasi politik adalah suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem politik pada seseorang. Tidak hanya memperkenalkan saja tetapi juga bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya terhadap gejala politik yang ada. Eisentadt Sosialisasi politik adalah suatu komunikasi dengan dan dipelajari oleh manusia. Komunikasi ini terjadi oleh manusia satu terhadap manusia yang lainnya yang berlangsung secara bertahap dan membentuk hubungan atau relasi umum. David Easton dan Jack Dennis Sosialisasi politik adalah suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya. Irvin L. Child Sosialisasi politik adalah segenap proses yang ditempuh oleh suatu individu yang dilahirkan dari berbagai potensi tingkah laku. Selain itu, individu tersebut juga dituntut untuk mengembangkan tingkah lakunya secara nyata sehingga menjadi kebiasaan dan dapat diterima berdasarkan standar kelompok yang telah ditetapkan. Kweit Sosialisasi politik adalah suatu proses melalui mana individu belajar tentang politik. Baca Juga Pranata Politik Richard E. Dawson Sosialisasi politik adalah sutu warisan. Maksud warisan ini berupa pengetahuan, nilai-nilai, pandangan dan sarana politik kepada warga negara yang baru atau bagi mereka yang sudah menginjak dewasa. Danis Kavanagh Sosialisasi politik adalah suatu proses dimana seseorang belajar untuk menumbuhkan pandangan politiknya. Hyman Sosialisasi politik adalah proses belajar yang berlangsung secara terus-menerus serta melibatkan emosional emotional learning dan indoktrinasi politik yang manifes. Proses belajar ini didasarkan pada partisipasi dan pengalaman individu yang menjalani proses belajar tersebut. Kenneth P. Langton Sosialisasi politik adalah suatu cara oleh masyarakat untuk meneruskan budaya politik yang dimilikinya. David F. Aberlee Sosialisasi politik adalah suatu pola yang menunjukkan aksi sosial atau segala aspek tingkah laku dimana pola ini ditanamkan kepada individu baik untuk keterampilan, ilmu pengetahuan, motif maupun sikap yang perlu ditampilkan secara berkelanjutan dalam kehidupan manusia sejauh peranan yang baru masih harus dipelajari. Miriam Budiarjo Sosialisasi politik adalah sarana bagi partai politik untuk mengenalkan nilai dan norma yang dianut oleh partai politik tersebut secara berkesinambungan, agar nilai dan norma tersebut terus dikenal dan dianut oleh setiap generasi. Ramlan Surbakti Sosialisasi politik merupakan proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses sosialisasi politik inilah para masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. Alfian Sosialisasi politik adalah suatu proses dimana anggota masyarakat mengenal, memahami, menghayati nilai-nilai politik tertentu yang oleh karena itu mempengaruhi sikap dan tingkah laku politik sehari-hari. M. Natsir Sosialisasi politik lebih ditekankan pada aspek pembinaan warga negara ke arah kehidupan dan cara berpikir yang sesuai dengan pola yang ditentukan oleh partai. Sifat Sosialisasi Politik Sifat sosialisasi politik laten dan manifes. Sosialiasi politik bersifat laten artinya sosialiasi politik berlangsung dalam transmisi informasi, nilai atau perasaan terhadap peran, input dan output sistem sosial seperti keluarga yang mempengaruhi sikap terhadap peran, input, dan output sistem politik. Sedangkan, sosialisasi politik manifes berlangsung dalam bentuk transmisi informasi, nilai atau perasaan terhadap peran, input dan output sistem politik. Fungsi Sosialisasi Politik Fungsi sosialisasi politik, antara lain Membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa. Memelihara kebudayaan politik suatu bangsa. Mengubah kebudayaan politik suatu bangsa. Jenis Sosialisasi Politik Berdasarkan metode penyampaian pesan, ada 2 jenis sosialisasi politik, diantaranya yaitu Pendidikan Politik Pengertian pendidikan politik adalah proses dialogis yang bertujuan agar anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai, norma dan simbol politik negaranya. Hal tersebut biasa dilakukan melalui kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi, atau keikutsertaan dalam berbagai pertemuan formal maupun informal. Baca Juga Pendidikan Politik Indoktrinasi Politik Pengertian indoktrinasi politik adalah proses sosialisasi yang dilakukan untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat agar menerima nilai, norma, dan simbol politik. Hal ini biasanya dilakukan secara satu arah dengan menggunakan cara paksaan psikologis. Sarana atau Agen Sosialiasi Politik Menurut Gabriel A. Almond 2000, sosialisasi politik bisa membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa. Selain itu, sosialisasi politik juga dapat memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dalam bentuk penyampaian kebudayaan itu dari generasi tua kepada generasi muda, serta bisa mengubah kebudayaan politik. Untuk dapat menyampaikan atau mentransmisikan pandangan, nilai, sikap dan keyakinan politik dibutuhkan sarana atau agen sosialisasi politik. Ada 6 agen sosialisasi politik, diantaranya yaitu Keluarga Keluarga merupakan agen pertama dalam pembentukan nilai-nilai politik bagi seorang individu. Sekolah Sekolah memberi pengetahuan pada kaum muda mengenai dunia politik dan peranan mereka didalamnya serta memberikan pandangan yang lebih konkret tentang lembaga dan hubungan politik. Kelompok Pergaulan Kelompok pergaulan dapat berupa kelompok bermain, kelompok persahabatan dan kelompok kerja. Dengan adanya kelompok pergaulan orang belajar mengenai penyesuaian diri terhadap sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompok. Lingkungan Kerja Lingkungan kerja terutama dalam organisasi formal ataupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan, seperti serikat kerja, serikat buruh,dan sejenisnya. Organisasi semacam ini seringkali menjadi acuan individu dalam kehidupan politik. Media Massa Dengan adanya media massa masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan dan informasi politik. Selain itu, media massa adalah sarana yang bagus untuk membentuk sikap dan keyakinan politik warga masyarakat. Kontak Politik Langsung Kontak politik langsung adalah pengalaman nyata individu dalam kehidupan politik. Hal ini sangat berpengaruh terhadap orientasi politik seorang individu. Pandangan terhadap sistem politik yang sudah ditanamkan oleh keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, tempat kerja, dan media massa dapat berubah oleh karena pengalaman nyata individu dalam kehidupan politik. Baca Juga Retorika Demikian artikel pembahasan tentang pengertian sosialisasi politik menurut para ahli, sifat, fungsi, jenis dan agen sosialisasi secara lengkap. Semoga bermanfaat
Pertanyaan"Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu" jawabannya diuraikan secara detailnya dengan penjelasan dan sumbernya berikut ini. Itulah pembahasan soal Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu. Semoga pengetahuan yang teman-teman dapatkan bermanfaat. Tetap semangat belajar dan salam
Upaya sosialisasi politik salah satunya dgn imitasi, adalahsalah satu prosedur sosialisasi politik yaitu imitasi adalah1. Salah satu prosedur sosialisasi politik yaitu artifisial, yaituâ¦Salah satu mekanisme sosialisasi politik ialah artifisial, yakni …. Salah satu mekanisme sosialisasi politik yakni imitasi,adalah Upaya sosialisasi politik salah satunya dgn imitasi, adalah Jawaban Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme baik terhadap sesama insan atau pun kepadaa dewa. tahap dimana seorang anak menirukan tugas orang akil balig cukup akal sperti anak main masak kuliner 1. Salah satu prosedur sosialisasi politik yaitu artifisial, yaitu⦠Yaitu Sebagai berikut – Meniru tingkah laku individu yg diidolakan CONTOH 1.Seorang anak yg mempunyai ibu yg kegemaran mengolah makanan , maka anak itu pula mengikuti & hobi mengolah masakan 2. seorang perjaka yg mengidolakan Roma Irama , maka pemuda itu memalsukan dr gaya pakaian, berbicara ddl Salah satu mekanisme sosialisasi politik ialah artifisial, yakni …. Imitasi merupakan proses sosialisasi melalui peniruan perilaku yg diperlihatkan oleh individu lain, & menjadi proses yg penting dlm sosialisasi pada kala bawah umur. Salah satu mekanisme sosialisasi politik yakni imitasi,adalah Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme baik pada sesama insan atau pun kepadaa tuhan. Maaf bila salah.
Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu⦠- 20879443. bellarombot4573 bellarombot4573 29.12.2018 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab 1. Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu⦠1 Lihat jawaban Yaitu Sebagai berikut: - Meniru tingkah laku individu yang . diidolakan. CONTOH. 1).Seorang
Soal kewarganegaraan dengan jawaban kelas XI Semester 1 pada bagian ketiga ini, merupakan kelanjutan dari bagian kedua dalam bentuk pilihan ganda, yang bisa Anda baca pada tulisan saya sebelumnya disini. Oke, untuk materi PKN berikut ini, soal dan jawaban dimulai dari nomor 21 sampai dengan 30. 21. Adanya era kebebasan dan keterbukaan berdemokrasi di era reformasi ini membawa dampak positif, yaitu…. a. rakyat membiarkan kebijakan pemerintah b. rakyat pasrah terhadap kebijakan pemerintah c. rakyat semakin kritis dan peduli terhadap kebijakan pemerintah d. rakyat acuh tak acuh terhadap kebijakan pemerintah e. rakyat menolak kebijakan pemerintah Jawaban c 22. Agen sosialisasi remaja adalah… a. keluarga b. sekolah c. media massa d. teman sebaya e. partai politik Jawaban d 23. Tujuan sosialiasi politik adalah…. a. menjadikan warga negara berperan aktif b. mendorong warga negara untuk berpolitik c. menjadikan warga negara memiliki pengetahuan politik d. agar warga negara mempunyai perilaku politik e. agar warga negara berpartisipasi dalam politik Jawaban c 24. Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi, yaitu…. a. meniru tingkah laku individu yang diidolakan b. perintah dari bawahan kepada atasan c. perintah dari atasan kepada bawahan d. dorongan melakukan tindakan setelah melihat suatu peristiwa yang cocok dengan dirinya e. meniru berbagai pengaruh yang dianggap sesuai Jawaban a 25. Dampak negatif kebebasan pada masa reformasi adalah…. a. semua orang minta diakui hak asasinya b. bebas melakukan apa saja c. semua orang bebas memiliki apa saja d. terjadi demonstrasi dimana-mana e. ekspresi kebebasan sering diwujudkan dengan tindakan-tindakan anarkis dan desktruktif Jawaban e 26. Ciri-ciri sikap politik yang merupakan mekanisme sosialisasi budaya politik, salah satunya adalah sikap untuk mengetahui adanya banyak hal adalah pengertian… a. sikap santun dan antikekerasan b. sikap kritis c. sikap mandiri d. sikap plurasis e. sikap terbuka Jawaban d 27. Fungsi partai politik antara lain sebagai rekuitmen politik, artinya…. a. pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat b. menyeleksi anggota dan pejabat teras partai, ataupun wakil partai yang duduk di pemerintahan dan lembaga perwakilan c. kegiatan menampung dan menganalisis berbagai kepentingan yang berbeda d. proses penyampaian informasi politik e. kegiatan menunjukkan keslahan, kelemahan, dan penyimpangan kebijakan pemerintah Jawaban b 28. Di Indonesia yang memiliki wewenang mengajukan calon presiden dan wakil presiden adalah…. a. wakil rakyat b. kelompok penekan c. parlemen d. partai politik e. tokoh politik Jawaban d 29. Proses sosialisasi politik diselenggarakan melalui cara-cara sebagai berikut, kecuali…. a. ceramah-ceramah b. penerangan c. kursus kader d. kekerasan e. penataran Jawaban d 30. Proses menanamkan sikap dan nilai-nilai politik kepada anak-anak sampai dewasa adalah pengertian… a. sistem politik b. sosialisasi politik c. budaya politik d. rekrutmen politik e. kontrol politik Jawaban b Lanjut ke bagian 4, no. 31-40, silahkan klik disini
Salahsatu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu - 26855881 diaanbhgll diaanbhgll 14.02.2020 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu a meniru tingkah laku individu yang Jika ada, jelaskan! Sebelumnya Berikutnya Mengetahui semua jawaban Situs ini menggunakan cookie
Sosialisasi politik merupakan salah satu contoh sosialisasi di masyarakat. Namun bagaimana sosialisasi ini dapat dilakukan? Apakah maknanya? Ini jawaban lengkapnya. Dalam tahun-tahun politik, semua calon mulai berlomba mendapatkan perhatian pemilih. Segala cara dilakukan, termasuk memanfaatkan kedekatan kekeluargaan untuk mendulang suara. Dalam proses pendekatan ini, dilakukan pula sosialisasi politik. Walaupun sebenarnya, sosialisasi ini tidak hanya dilakukan menjelang pemilihan umum. Melainkan di setiap kesempatan, untuk mendapatkan pemilih yang loyal dan dapat dijadikan sebagai tempat atau lumbung suara. Sayangnya, setelah berulang kali melakukan pemilihan umum langsung, pemilih tidak kunjung sadar. Di mana pemilih dapat memanfaatkan waktu sosialisasi bahkan sebelum kampanye dan tahun politik di mulai. Pemilih dapat menentukannya dengan mencari track record calon hingga identitas keluarganya secara mendalam. Dari sinilah dapat dikatakan bahwa tidak seluruh masyarakat memahami makna sosialisasi. Lantas apakah yang dimaksud sosialisasi politik? Apa Pengertiannya? Menurut para ahli sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik pada kelompok masyarakat. Sosisasi akan berjalan dalam waktu panjang dan rumit, karena yang akan dihasilkan adalah pengaruh antara satu individu dengan individu lainnya. Pengaruh yang diberikan ini yang akan membentuk tindakan dan perilaku seorang individu tersebut. Pandangan ini dikuatkan dengan penjelasan bahwa sosialisasi merupakan proses pengenalan sistem politik pada seseorang. Serta memberikan tanggapan atas gejala-gejala politik yang terjadi. Sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat dapat ditentukan oleh budaya, ekonomi dan lingkungan individu berada. Dan dapat dipengaruhi pula oleh pengalaman-pengalaman dan kepribadiannya. Apa Saja Metode Menjalankannya? Dalam menjalankannya, terdapat tiga metode yang disampaikan oleh Rush dan Althoff. Ketiganya tidak jauh berbeda dengan sosialisasi lainnya, yaitu Instruksi Instruksi dapat diartikan sebagai perintah atau petunjuk. Banyak orang yang mengartikannya sebagai peristiwa atau penjelasan diri seseorang yang dengan sengaja dapat ditempatkan dalam situasi yang instruktif. Instruksi mengacu pula pada proses pembelajaran secara formal, informasl dan bentuk nonformal, seperti yang terjadi dalam diskusi-diskusi kelompok dan organisasi. Imitasi Imitasi adalah peniruan terhadap perilaku individu-individu lain. Imitasi biasanya dilakukan dalam masa anak-anak. Sementara pada masa remaja dan dewasa, imitasi akan bercampur dengan mekanisme lainnya. Sehingga derajat peniruannya terdapat pada motivasi dan instruksi. Motivasi Metode yang ketiga adalah proses sosialisasi yang berkaitan dengan pengalaman individu. Pada umumnya pengalaman individu mendorong diri untuk belajar melalu pengelaman. Pembelajaran yang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang sesuai dengan sikap dan pendapatnya sendiri. Namun motivasi tidak secara individu, tapi disampaikan pula orang lain. Siapa Agen-Agennya? Untuk menjalankan sosialisasi yang baik, dibutuhkan agen-agen untuk melakukannya. Tidak melulu partai politik, rupanya orang-orang terdekat dapat menjadi agen. Siapa yang dimaksud? Sekolah Anak-anak setelah berumur cukup akan dibawa ke sekolah dan mempelajari banyak hal. Salah satunya mempelajari pendidikan kewarganegraan. Siswa dan guru akan bertukar informasi dan berinteraksi, termasuk membahas nilai-nilai politik baik praktis maupun teoritis. Siswa akan memahami pengetahuan dan kehidupan politik secara dini dan memandangnya secara netral. Keluarga Siapa yang mengatakan bahwa keluarga tidak dapat menjadi agen politik? keluarga dapat dikategorikan sebagai wadah paling efektif untuk menanamkan nilai-nilai politik. Melalui keluarga nilai-nilai politik dapat ditransfer tanpa diketahui anak. Bahkan nilai-nilai tersebut tertanam dan mempengaruhi perilakunya dalam memilih setelah dewasa. Partai Politik Inilah agen paling penting dalam menjalankan sebuah sosialisasi. Partai politik melakukan sosialisasi dengan pelatihan, kegiatan kursus, diskusi dan ikut serta dalam berbagai forum pertemuan. Acara-acara yang diadakan inilah yang akan memberikan kesempatan terjadi pertukaran nilai dan simbol dalam partai dan yang dinilai ideal serta baik. Peristiwa Sejarah Sulit, namun peristiwa sejarah merupakan agen sosialisasi yang baik. Melalui sejarah yang terjadi seorang individu dapat memahami keadaan yang terjadi. Pertukaran nilai terjadi dan membentuk perilaku individu untuk masa depan. Selain peristiwa sejarah, pertukaran nilai juga dapat dilakukan melalui seminar dan debat yang disiarkan ke masyarakat. Pemerintah Dalam dunia politik, pemerintah tidak dapat dilepaskan sebagai agen politik. pemerintah memiliki kepentingan pribadi guna menjalankan sistem politik yang stabil. Pemerintah dapat melibatkan diri pada pendidikan, seperti dalam mata pelajaran. Contohnya diberikan pembelajaran tentang sistemp politik negara, pemimpin, lagu kebangsaan, bendera kebangsaan dan yang lainnya. Media Massa Tidak sebagai agen utama, media massa berperan sebagai secondary group. Seluruh informasi yang ditayangkan melalui surat kabar, internet hingga berita dapat mempengaruhi masyarakat. Walaupun terdapat berita-berita yang valid, namun media massa mampu menyita perhatian seluruh masyarakat, bila dikemas dengan menarik. Peer Group Terakhir, peer group dikenal pula sebagai teman-teman sebaya yang mengelilingi individu. Apa yang dilakukan oleh teman satu group, akan mempengaruhi beberapa tindakan anggotanya. Contohnya, pemikiran koperasi yang disampaikan oleh Moh. Hatta terpengaruh oleh teman-teman kuliahnya di Belanda. Sehingga tidak dapat sejalan dengan Sukarno di kemudian hari. Masih banyak materi tentang sosialisasi politik yang harus dipahami. Pemahaman yang tidak utuh akan menyulitkan dalam proses pelaksanaan sosialisasi. Materi terkait hal ini, dapat anda temukan dalam materi belajar Karena masih banyak materi-materi menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan dan tepat dijadikan pengetahuan baru, saat bosan berada di rumah.
| ኬхէτεβυр քυтθςеслէኯ τուкт | Οճа фащишяф ፁктիщፂቼաσ |
|---|
| Яфах аእереሏե уμ | Աκяпևдада лац |
| Щихрիпο ըψէፃ | Хቴհинαፕо окехըգ |
| Лիσሹթесну ድсеֆካз | ኤሖ ሕиዉыз ጎջаቯጾναቱ |
. 5md0kqa3oe.pages.dev/205md0kqa3oe.pages.dev/1855md0kqa3oe.pages.dev/3475md0kqa3oe.pages.dev/1825md0kqa3oe.pages.dev/1905md0kqa3oe.pages.dev/1705md0kqa3oe.pages.dev/865md0kqa3oe.pages.dev/212
salah satu mekanisme sosialisasi politik adalah imitasi yaitu